Minggu, 11 Januari 2009

KONDOM BUKAN SOLUSI ATASI AIDS

Oleh Haryanto
Tanggal 1 Desember yang lalu diperingati sebagai hari Aids sedunia. Di Indonesia penyakit ini sudah pada fase yang sangat kritis (baca: peringkat aids). Khusus di Kalbar menempati peringkat ke-7 di Indonesia . Penyakit yang belum bisa ditemukan obatnya sampai saat ini sangat membahayakan bagi generasi saat ini. Bertapa tidak, penyakit seperti gunung es ini kebanyakan dari korban adalah pada generasi muda. Sedangkan generasi muda adalah cikal bakal dari keberlanjutan pembangunan bangsa.
Banyak cara dilakukan oleh orang-orang untuk memperingati hari aids sedunia. Membagikan selebaran, bunga, pemutaran film, aksi, dan lain-lain. Bahkan ada yang membagi-bagikan kondom. Menurut hemat penulis, komdom bukanlah solusi untuk mengatasi aids. Bahkan boleh jadi sebaliknya sebagai upaya untuk melegalkan seks bebas di kalangan remaja. Sangat tragis sekali di Kota Pontianak pernah ada wacana untuk membangun ATM kondom.
Apabila wacana ini disetujui oleh dewan, maka tidak dapat dibayangkan berapa banyak kondom yang terjual bebas di kota-kota. Maka seks bebas juga akan merajalela. Dan berdasarkan pengamatan kebanyakan dari pembeli kondom yang ada di apotik-apotik adalah kalangan remaja.
Masalah aids yang ada di Kalbar khususnya dan Indonesia pada umunya sebenarnya sama. Solusi kongkit untuk menangani persoalan ini adalah harus ada upaya dari semua pihak untuk mengentaskannya. Karena setiap masalah pasti ada solusinya. Cara menyelesaikan masalah tentu dengan mencari tahu apa akar penyebab dari masalah yang ada.
Kembali kepada masalah aids, akar penyebab dari permasalahan aids sebenarnya kita ketahui bersama adalah karena hubungan seks bebas. Logika sederhananya sebenarnya juga cukup mudah tidak ada aids apabila tidak ada seks bebas. Jika demikian upaya pencegahan yang perlu dilakukan adalah memberantas seks bebas tersebut sebagai akar dari penyebab aids itu sendiri. Bukan mengkampanyekan seks bebas dengan pemakaian komdom. Jika demikian yang dilakukan sama seperti kita memperbanyak korban aids untuk selanjutnya.
Memberantas akar penyebab masalah seks bebas (free sex) sebenarnya harus ada upaya bersama untuk itu. Seks bebas terjadi pasti diawali oleh pergaulan bebas yang dilakukan. Bisa saja terjadi dikalangan remaja, orang tua atau bahkan anak-anak. Atau bisa saja hal ini terjadi karena faktor-faktor lain, seperti tontonan televisi, kecanggihan teknologi, lingkungan, pendidikan agama, atau lain-lain.
Salah satu solusinya adalah menanamkan nilai-nilai agama kepada semua orang. Secara normatif, setiap agama pasti melarang penganutnya untuk melakukan hal-hal negatif seperti seks bebas (hubungan pra nikah). Secara substansi, motivasi agama sebenarnya adalah keselamatan atau kemaslahatan bagi manusia secara pribadi dan masyarakat. Sehingga nantinya tidak akan timbul penyesalan di akhirnya. Hal ini menjadi faktor yang sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit aids ini.
Di samping itu, faktor lain juga sangat penting, yaitu lingkungan keluarga yang menjadi inti dari pendidikan anak sejak dini. Bagaimana orang tua mendidik anaknya dengan pendidikan agama merupakan hal yang menjadi sangat penting. Peran serta dari masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang harmonis bagi perkembangan generasi muda menjadi faktor yang juga tidak kalah pentinya dalam menunjang perbaikan etika dan moral yang baik pula.
Kepolisian sebagai aparat yang menciptakan keamanan dan ketertiban juga memainkan andil yang sangat besar. Aids yang ditimbulkan tidak lepas dari tempat-tempat yang menyulut pada seks bebas.
Untuk itu peran semua komponen masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi masalah ini. Tidak ada kata lain mari kita bersama-sama menjaga keluarga, bangsa dan Negara kita agara terselamat dari penyakit mematikan ini.
Akhirnya pada aspek korban aids, orang bijak pernah berkata bahwa orang yang baik itu bukanlah orang yang tidak pernah salah. Tetapi orang baik itu adalah orang yang selalu memperbaiki diri dari kesalahan tersebut. Dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan serupa. Itu artinya orang dengan aids tidak perlu minder dengan apa yang ada, tapi berupayalah untuk terus berkarya.
…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S. Ar-Ra’du (Guruh)(13): 11). Wallahu a’lam Bisshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar